CONTOH PRAKTIS MENJAWAB PERTANYAAN ANAK TERKAIT MASALAH KEIMANAN

Jawaban-jawaban yang tertera dalam pembahasan ini ditujukan kepada ayah dan ibu serta semua yang berinteraksi dengan pertanyaan anak. Entah itu guru, pendidik, dai, dan orang-orang yang kita harapn bisa menyesuaikan inti jawaban dengan umur anak dan tingkat kemampuannya. Itu karena kita tidak bisa menetapkan satu jawaban untuk semua tingkatan. Padahal umur, akal, dan kemampuan anak berbeda-beda. Oleh sebab itu yang paling penting dalam pembahasan ini adalah ruh jawaban dan hakikat nya bukan kalimatnya. Demikian pula keragaman kata ganti pada jawaban-jawaban kita antara jawaban langsung dan tidak langsung agar kita mampu mempersembahkan dalam tulisan ini sebuah gambaran yang bisa dipahami dengan baik oleh pembaca yang budiman. Diharapkan para pembaca-lah nanti yang bisa mengambil inti dari jawaban-jawaban yang telah diberikan dan menyesuaikan cara penyampaiannya dengan metode yang yang sesuai untuk anaknya.

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan anak yang terkait permasalahan-permasalahan keimanan hendaknya orang tua memiliki dasar-dasar minimal terkait wawasan keislaman. Dengannya orang tua bisa menyampaikan pemahaman keagamaan yang paling prioritas untuk menjelaskan hal-hal gaib kepada anak-anak mereka dengan bahasa yang sesuai dengan akal dan kemampuan mereka. Kesulitan yang dihadapi seorang pendidik secara umum bukan terbatas hanya pada ketersediaan informasi dan ilmu saja, akan tetapi juga pada penggubahan informasi tersebut pada suatu format yang dapat diterima dan dipahami oleh akal anak. Juga pada metode menjelaskan yang sesuai dengan zaman, tempat dan keadaan di sekitar anak.

Catatan Penting : Siapa yang mengira bahwasanya keberadaan pertanyaan-pertanyaan anak itu adalah tanda kesalahan dalam mendidik anaknya maka dia salah atau keliru. Keadaan ini pada anak dianggap sebagai fenomena yang baik dan sehat yang menggambarkan bahwa otak dan akal anak berkembangan alami dan pola pikirnya semakin logis. Jika ada kesalahan maka itu pada ketidakmampuan orang tua untuk memahami pertumbuhan anak dan keterbukaan akalnya serta kemampuan akal tersebut untuk mencari tahu rahasia segala hal yang berada disekitarnya. Oleh sebab itu hendaknya orang tua dan semua yang berinteraksi dengan anak bersungguh-sungguh dalam memberikan jawaban yang memuaskan untuk anak sebisa mungkin. Jawaban yang memuaskan memberikan andil bagi kestabilan jiwa, pikiran dan interaksi anak. Berbeda halnya dengan jawaban-jawaban yang yang tidak jelas atau reaksi yang keliru yang dapat memberi saham pada bertambahnya kebingungan pada sang anak. Kebingungan tersebut akan melahirkan ketidakstabilan pada perilaku dan dapat melahirkan kesalahan pada pola pikir dan interaksi anak.
Masalah-masalah pada orang dewasa tidak dilahirkan pada satu waktu sekaligus. Api itu tumbuh dari bara yang kecil. Olehnya banyak dari sifat-sifat buruk pada manusia muncul sebagai bibit kecil yang terus disirami dengan sikap abai dan menunda-nunda. Dipupuk pula dengan sikap acuh terhadap air kehidupan hingga sifat-sifat itu tumbuh dan berkembang mengakar pada jiwa hingga sulit untuk dicabut dan dihilangkan.

Back to top button